Rabu, 23 November 2016

Kepingan Rindu

Kepingan rindu itu masih berceceran. Seperti Puzzle tak beraturan dan susah disatukan.
Ya, aku teramat merindukan sosok yang dulu selalu berada didekatku, sosok yang menjadi kebangganku, sosok yang ku percaya menjadi masa depanku.
Namun manusia hanya bisa merencanakan, namun takdir Tuhan berbeda. Dia bukan milikku lagi, dia telah milik yang lain.
Rasanya seperti di alam mimpi, begitu aku terbangun ini akan kembali seperti semula. Namun aku salah, aku ada dalam kenyataan yang amat menyakitkan. Seperti tidak percaya akan yang terjadi.
Inilah kenyataan, inilah hidup, inilah ujian. Aku tak bisa memaksakan kehendak dan takdir yang sudah ditetapkan. Aku harus menerima apa yang sudah terjadi.
Hanya saja masa lalu itu tidak dapat mudah ku hapus begitu saja dalam memoriku. Rasanya ingin hilang ingatan saja.
Andai bisa waktu terulang aku tak ingin mengenalnya. Andai.. Karna dia rindu ini hadir lagi, rindu yang salah sasaran.
Seharusnya aku merindukan sosok di masa depanku. Sosok yg akan bersamaku kelak.
Andai.. andaii bisa aku hilangkan rindu ini. ☺Ku mohon kepingan puzzle rinduku, berpencarlah dan jangan pernah menyatu, kalau tidak aku akan merana diterjang badai rindu.